Biografi Wayang Janaka

WAYANG JANAKA
JANAKA adalah nama ARJUNA setelah ia dewasa. Arjuna adalah orang ketiga dari Pandawa lima, putra Dewi Kunti. Kata “Arjuna” dalam bahasa Sansekerta artinya putih atau bening, bersih. Dalam perwayangan, Arjuna merupakan tokoh popular selain karena kesaktiaanya, ketampanannya, juga karena banyak lakon wayang melibatkan namanya. Selain tampan. Sebagai salah seorang dari Pandawa, Arjuna mempunyai dua kakak dan dua orang adik. Abangnya yang sulung adalah Yudistira alias Puntadewa, kelak raja di Amarta dengan Prabu Darmakusuma. Sesudah itu, abangnya yang kedua, bernama Bima alias Harya Sena, Wijasena, Bratasena, atau Wrekudara. Adik kembar, bernama Pinten dan Tangsen, yang juga dikenal dengan nama Nakula dan Sadewa. Walupun resminya Arjuna adalah putra raja Astina, namun sesungguhnya ia adalah putra Batara Endra. Hal ini disebabkan Prabu Pandu Dewanata sendiri tidak dapat membuahkan keturunan. Dalam tokoh perwayangan tokoh Arjuna menggambarkan karakter manusia yang berilmu tinggi tetapi kadang-kadang ragu dan bimbang dalam bertindak.
Istri Arjuna banyak. Ada 41 orang jumlahnya. Namun para istri Arjuna yang cukup terkenal antara lain adalah Subrada, Larasati, Ulupi, Lestari, Manoara, Ratri, Gandawati, banowati, Manikhara, Citrahoyi, Wilutama, Supraba, dan Dresanala. Tiga nama yang disebut terakhir adalah bidadari. Anak arjuna yang terkenal antara lain adalah Abimayu, Bambang Irawan, Bambang Sumitra, Wisanggeni, Bratalaras, Wilugangga, Priyambada, Wijanarka, dan Caranggana. Sedangkan anak perempuannya, antara lain Dewi Pregiwa dan pregiwati. Semua anak laki-laki gugur dalam baratayuda, tidak seorang pun yang hidup. Demikian pula salah seorang istrinya, Srikandi. Prajurit wanita yang berjasa karena mengalahkan Resi Bisma itu tewas dibunuh Aswatama pada saat tidur. Dewi Banowati, janda Prabu Anom Duryudana, yang hanya beberapa waktu menjadi istrinya juga mati dibunuh Aswatama.

Selain berkemampuan terbang, Arjuna juga banyak memiliki senjata pusaka. Sebagian besar senjata itu pemberian para dewa, diantaranya Pulanggeni, Pasopati, Kalanadah, Sarotama, Kalamisani. Keris Kyai Kalanadah dalam perwayangan dikatakan berasal dari taring Batara Kala, kemudian dihadiahkan kepada gatot kaca sebagai kancing geliung ketika putra Bima itu menikahi Dewi Pregiwa. Anak panah pustaka milik Arjuna juga cukup banyak, diantaranya adalah Pasopati, Sarutama, Ardadedali, dan Agnirastra.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Peraga Sempoa